Seperti yang kamu tahu, fluoride sudah menjadi bahan yang sering ditemukan di dalam pasta gigi. manfaat dan kegunaan fluoride dalam menjaga kesehatan dan keropos gigi menjadikan pasta gigi berfluoride menjadi favorite dalam pemilihan pasta gigi.
Oleh karena itu, banyak orang tua yang menggunakan pasta gigi berfluoride untuk anak dan balita yang bahkan yang masih berusia dibawah 2 tahun. Lantas, apakah pemberian pasta gigi ber-fluoride pada anak-anak merupakan langkah yang aman?
Apa Benar Penggunaan Pasta Gigi Berfluoride Aman Untuk Anak-Anak?
Fluoride merupakan mineral yang terjadi secara alami yang berfungsi membantu mencegah gigi keropos dan berlubang pada anak-anak dan orang dewasa.
Secara lebih spesifik, kandungan pada fluoride memiliki banyak manfaatnya, yaitu:
Mencegah gigi keropos
Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada gigi
Mencegah terjadinya gigi berlubang
Memperkuat enamel gigi yang melemah
Membatasi pertumbuhan bakteri dalam gigi
Memperlambat melemahnya mineral dan enamel dalam gigi
Sebenarnya, penggunaan pasta gigi berfluoride aman-aman saja untuk digunakan semua umur termasuk anak-anak. Meski begitu, pelarangan penggunaan fluoride pada anak-anak pernah terjadi. Alasannya adalah fluoride dapat mempengaruhi penampilan gigi anak, menyebabkan bintik-bintik putih dan membuat permukaan gigi menjadi kasar. Selain itu, anak-anak yang belum dapat meludah sering menelan pasta gigi.
Karena itu, kamu harus mengetahui cara dan penggunaan pasta gigi berfluoride pada anak-anak untuk mencegah hal-hal tersebut
Cara Penggunaan Pasta Gigi Berfluoride Pada Anak
Menggosok gigi dapat menjadi masalah untuk anak yang belum bisa meludah terutama jika mereka malah menelan pasta giginya. Menelan fluoride sesekali memang tidak berbahaya, namun jika terus menerus ditelan secara berlebihan dapat menyebabkan sakit perut dan fluorosis pada gigi.
Maka dari itu, penggunaan pasta gigi berfluoride pada anak harus sesuai jumlah yang dianjurkan. Penggunaan pasta gigi berfluoride pada anak dianjurkan sesuai pada umurnya, seperti jika anak masih di bawah 2 tahun maka menggunakan pasta gigi berfluoride dianjurkan cukup sebanyak satu butir beras sembari mengajari anak cara berkumur dan meludah. Untuk anak diatas 2 tahun dan sudah bisa berkumur serta meludah, maka dapat dilanjutkan dengan memberi pasta gigi sebanyak satu butir kacang polong.
Tips Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Gigi dan Mulut Anak
Demi menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut anak, ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan, yaitu:
Pemilihan Sikat Gigi
Pemilihan sikat gigi yang cocok dengan anak sangat penting dilakukan karena memiliki tujuan untuk membuat anak merasa nyaman saat memakainya. Sebaiknya, pilih sikat gigi yang berbulu lembut dan memang dikhususkan untuk anak-anak.
Kamu juga bisa membiarkan anak-anak memilih sendiri sikat gigi yang dia inginkan agar anak dapat lebih bersemangat saat harus membersihkan giginya.
Ajari Cara Menyikat Gigi Yang Menyenangkan
Sifat anak-anak yang mudah bosan dapat membuat mereka sulit diam pada satu tempat untuk waktu yang lama. Maka dari itu, kamu bisa mendorong mereka untuk sikat gigi dengan cara yang menyenangkan seperti, sambil bernyanyi, menyetel lagu favorite mereka atau sambil menonton video favorite mereka.
Ajak Anak Untuk Menyikat Gigi Bersama
Seperti yang sudah kalian ketahui, anak anak memiliki kebiasaan untuk meniru perilaku orang orang disekitarnya. Kebiasaan ini bisa kamu manfaatkan dengan memberikan contoh untuk sikat gigi yang benar dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
Ajak anak untuk selalu ikut sikat gigi bersama kamu setiap pagi dan malam hari sebelum tidur agar mereka merasa nyaman hingga akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang mereka dapat melakukannya sendiri.
Ajak Anak Rutin Pergi Ke Dokter Gigi
Kebanyakan anak biasanya takut untuk ke dokter gigi karena persepsi mereka akan dokter gigi yang menyeramkan. Hal ini bisa dicegah dengan seringnya rutin ke dokter gigi sedini mungkin untuk konsultasi masalah kesehatan dan gigi anak.
Beri tahu anak tentang dokter gigi dengan cara yang menyenangkan agar mereka tidak takut untuk pergi ke dokter giginya nanti dan menumbuhkan kepercayaan anak kepada dokter gigi.
Penggunaan Fluoride memiliki banyak kelebihan dan manfaat dalam menjaga kesehatan dengan kebersihan anak dengan begitu dapat mencegah kerusakan gigi anak, meski begitu kamu harus tetap konsultasi dengan dokter tentang masalah kesehatan dan kebersihan gigi anak.
Jika kamu punya masalah seputar kesehatan gigi dan mulut, bisa langsung konsultasi atau reservasi di Sweet Treats Dental Clinic ya!
Pada dasarnya gigi bayi hanya bersifat sementara karena pada akhirnya gigi tersebut akan digantikan dengan gigi permanen ketika si kecil sudah menginjak umur 6-7 tahun. Itulah mengapa tidak jarang orang tua di luar sana menganggap gigi bayi itu tidak terlalu penting apalagi sampai mengalami penyakit gigi berlubang. Namun, apakah benar gigi bayi sekuat itu sampai-sampai tidak bisa membuat giginya berlubang.
Gigi Susu Pada Bayi
Seperti yang kamu tahu bahwa gigi pertama bayi adalah gigi susu, gigi ini tumbuh di usia 3 sampai 8 bulan. Gigi susu memiliki email yang terbilang cukup tipis itulah mengapa gigi susu bayi lebih mudah untuk berlubang.
Kondisi Gigi berlubang pada bayi disebut early childhood caries atau baby bottle caries, biasanya kondisi ini sering menyerang gigi atas bagian depan, tetapi terkadang juga bisa menyebar ke gigi lainnya. Ada faktor yang bisa menyebabkan gigi susu bisa berlubang yaitu kebiasaan meminum minuman yang mengandung gula cukup tinggi dalam waktu yang lama. Terkadang bayi biasanya menyusu dalam botol sambil tertidur. Hal itu bisa menyebabkan memicunya gigi berlubang.
Jika gigi susu pada bayi tanggal terlalu dini karena berlubang lalu mengalami pembusukan, bisa menyebabkan gigi lainnya akan bergeser sehingga tidak ada ruang untuk gigi dewasa tumbuh.
Tanda-Tanda Kerusakan Gigi Pada Bayi
Gigi susu memiliki email yang tipis oleh itulah mengapa gigi pada bayi lebih rentan mengalami gigi berlubang. Ada tanda-tanda kerusakan gigi pada bayi yang perlu diwaspadai. Biasanya akan muncul bintik-bintik putih pada garis gusi di gigi depan atas. JIka bintik putih ini dibiarkan terlalu lama, bintik-bintik ini akan menjadi besar dan berwarna kekuningan. Jika bayi gigi mengalami kerusakan akan membuat giginya sensitif, si kecil akan merasakan sensitif ketika mengonsumsi makanan yang dingin atau panas. Hal itu akan membuat bayi rewel dan sering menangis.
Tips Merawat Kesehatan Pada Gigi Bayi
Gigi bayi ini memiliki fungsi untuk membantu si bayi mengunyah dan belajar berbicara.
Walaupun nantinya gigi susu pada bayi akan digantikan dengan gigi permanen, gigi pada bayi harus tetap dirawat agar tidak menimbulkan penyakit gigi. Berikut beberapa tips merawat kesehatan gigi bayi.
Rutin menyikat gigi nya 2 kali sehari, sebelum tidur dan sesudah makan
Gosok giginya menggunakan sikat gigi yang berbahan lembut
Gunakanlah pasta gigi yang mengandung fluoride dengan takaran sebesar biji beras
Hindari menidurkan bayi dengan dot botol susu
Bilas mulutnya dengan air bersih setelah makan atau minum yang manis
Rutin memeriksa kesehatan gigi ke dokter gigi
Sebagai seorang orang tua hal seperti ini jangan dianggap hal yang sepele meskipun gigi susu bayi akan tanggal pada waktunya bukan berarti tidak merawat kesehatan giginya. Sangat dianjurkan untuk merawat dan mengajarkan ke anak sejak dini agar giginya tidak mengalami berbagai penyakit gigi kelak nanti.
Gigi yang patah dan rusak sejak lama karena suatu insiden dan dibiarkan tanpa perawatan, seringkali meninggalkan akar gigi yang masih tertanam. Hal ini tentunya memang mengganggu penampilan dan estetika gigi. Sehingga, banyak orang yang langsung menutupnya dengan gigi palsu.
Hal itu sering dilakukan tanpa mencabut akar gigi yang masih tertanam. Akar gigi yang masih tertanam ini ternyata dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mulut dan bahkan kesehatan tubuh loh.
Dampak Pasang Gigi Palsu Tanpa Cabut Akar Gigi
Akar gigi yang tidak tercabut dan langsung tertutup oleh gigi palsu dapat menjadi tempat penumpukan sisa makanan dan bakteri. Efek dari penumpukan sisa makanan dan bakteri ini dapat membuat masalah yang cukup besar, yaitu:
Infeksi Gigi
Sisa akar gigi yang tidak tercabut dapat menjadi sumber infeksi di dalam rongga mulut. Sisa akar gigi yang tidak tercabut dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri yang dapat membuatnya bernanah, bengkak dan mudah berdarah.
Awalnya, hanya timbul rasa sakit yang berdenyut di area sekitar sisa akar gigi yang tidak tercabut. Setelah itu, rasa nyerinya akan semakin terasa dan sakit hingga membuat pipi menjadi bengkak.
Kondisi tersebut akan menjadi lebih parah jika akar gigi tertutup oleh gigi palsu. Akar gigi yang tertutup tersebut jadi tidak tersentuh bahan bahan pembersih gigi seperti pasta gigi dan obat kumur.
Jika tidak segera dirawat, infeksi dapat menjalar dan menembus bagian tulang rahang. Akibatnya, wajah akan terlihat tidak simetris dan kelenjar di leher akan mengalami pembengkakan.
Gigi Palsu Menjadi Tidak Pas Saat Digunakan
Akar gigi yang tidak dicabut dapat mengganjal gigi palsu yang dipasang di atasnya. Hal ini dapat membuat gigi palsu tidak dapat melekat ke gusi dengan baik dan membuatnya tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai pengganti gigi dengan baik.
Gigi palsu yang tidak pas dan tetap dipaksa digunakan dapat menyebabkan beberapa hal, yaitu:
Gigi antagonis atau gigi yang arahnya berlawanan dengan gigi palsu tersebut akan menerima tekanan yang berlebih dan membuat gigi menjadi nyeri.
Dapat menyebabkan sakit pada rahan, terutama saat mengunyah
Timbulnya luka di gusi, lidah, langit langit mulut atau sudut bibir
Membuat wajah menjadi tidak simetris karena dapat mempengaruhi rahang
Muncul masalah pencernaan akibat kemampuan mengunyah yang terganggu
Sariawan
Bau Mulut
Pemasangan gigi palsu yang tidak steril karena akar gigi yang masih tersisa tidak dicabut akan menyebabkan penumpukan bakteri di akar gigi. Efeknya selain memicu infeksi, juga dapat menimbulkan bau mulut yang parah. Hal tersebut juga dapat diperparah jika akar gigi tersebut membusuk karena terus menerus tertutup gigi palsu dan tidak mendapatkan perawatan.
Tujuan dari pemasangan gigi palsu adalah untuk kesehatan dan estetika gigi. Maka dari itu, pemasangan gigi palsu harus dengan prosedur yang sesuai serta dengan dokter gigi. Terutama, dokter gigi yang memiliki kemampuan spesialis dalam bidang gigi palsu yaitu, dokter gigi spesialis prosthodontist . Jika kamu ingin memasang atau memperbaiki gigi, bisa langsung reservasi di sini ya!
Apakah kamu pernah mendengar informasi dari masyarakat mengenai cabut gigi bisa menyebabkan kebutaan. Karena informasi tersebut membuat masyarakat yang mendengarnya jadi takut untuk melakukan cabut gigi. Apakah benar cabut gigi bisa bikin buta?
Ternyata informasi tersebut hanyalah mitos belaka yang beredar di lingkungan masyarakat. Faktanya tidak karena mata dan gigi memiliki saraf yang berbeda, jadi bila ada kerusakan pada salah satu saraf tidak akan mempengaruhi fungsi cabang saraf lainnya. Apabila gigi bagian atas dicabut tidak akan berpengaruh ke mata, terutama sampai menyebabkan kebutaan.
Meskipun cabut gigi tidak menyebabkan kebutaan, ada beberapa gangguan pada penglihatan yang biasanya muncul setelah cabut gigi, tetapi hal seperti ini hanya bersifat sementara dan kamu tidak perlu khawatir. Jika kamu bersikap kooperatif dalam mematuhi larangan setelah cabut gigi dari dokter gigi, tidak akan memicu efek negatif yang berbahaya bagi tubuh. Tetapi biasanya ada resiko setelah cabut gigi berikut penjelasannya
Risiko Setelah Cabut Gigi
Ada beberapa komplikasi setelah cabut gigi, namun, jika kamu mengikuti saran dari dokter dan bersikap kooperatif. Manfaatnya kemungkinan akan lebih besar daripada kemungkinan komplikasi yang kecil. Biasanya jika kamu setelah cabut gigi, ada bekuan darah yang terbentuk secara alami ditempat gigi yang dicabut. Biasanya dokter gigi akan meletakkan kapas di tempat gigi yang dicabut untuk beberapa hari.
Berikut beberapa resiko setelah cabut,simak dibawah yah.
Pendarahan yang berlangsung 12 jam atau lebih
Demam berat yang menandakan terkena infeksi
Rasa mual dan ingin muntah
Terjadi kebengkakan di sekitar gigi yang dicabut
Jika kamu memiliki komplikasi tersebut setelah cabut gigi sesegera mungkin untuk menghubungi dokter gigi.
Jadi, apabila kamu memiliki keluhan pada gigi dan dokter menyarankan untuk melakukan pencabutan, kamu tidak usah khawatir dan ragu untuk menjalankan pencabutan gigi. Jadikan lah cabut gigi sebagai pilihan terakhir, karena gigi yang sakit pun kemungkinan masih bisa diobati dan dirawat oleh dokter gigi dan tidak akan melakukan pencabutan bila gigi masih bisa diperbaiki.
Pernah gak sih kamu mengalami gusi berdarah setelah menggosok gigi? Biasanya itu karena peradangan pada gusi yang terjadi karena penumpukan karang gigi, ada alat medis khusus yang dipakai dokter gigi untuk membersihkan karang gigi namanya adalah Ultrasonic Scaler. Tetapi bisa gak sih karang gigi dibersihkan sendiri dirumah tanpa harus pergi ke dokter gigi.
Jawabannya adalah tidak, karena mau digosok menggunakan sikat gigi sekeras mungkin tidak dapat membuat karang gigi tersebut hilang dengan mudah, sebab karang gigi sangatlah keras akibat penumpukan plak pada gigi yang dibiarkan terlalu lama sehingga plak tersebut mengeras. Tetapi biasanya orang menggunakan cara alternatif yaitu menggunakan baking soda dengan cara mencampurkan baking soda dengan cuka apel, garam, pasta gigi. Tetapi bagaimana caranya? Yuk simak penjelasannya.
Cara Membersihkan Karang Dengan Baking Soda
kamu sudah tahu pasti kalau baking soda adalah bahan untuk membuat kue, selain untuk membuat kue ternyata baking soda juga bisa digunakan untuk memutihkan gigi yang kuning. Caranya hanya cukup menggosok bagian gigi dengan baking soda, lalu diamkan sekitar 3-5 menit setelah itu kamu kumur-kumur. Tidak hanya itu, tak jarang orang juga mencampurkan dengan bahan tertentu seperti.
Baking soda dengan garam
Mencampurkan baking soda dan garam terbilang cukup efektif untuk memutihkan gigi, Caranya sebagai berikut
Campurkan 1 sdt garam dan 3 sdt baking soda lalu diaduk hingga merata
Lalu gunakan campuran tadi pada sikat gigi lalu gosok seluruh bagian gigi luar dan dalam.
Setelah itu bersihkan mulut dengan berkumur-kumur
Baking soda dengan cuka apel
Cuka apel memiliki sifat asam yang cukup efektif untuk untuk menghilangkan plak gigi, caranya sebagai berikut.
Larutkan baking soda dengan air lalu teteskan cuka apel dan garam secukupnya
Setelah itu rendam kan sikat gigi di larutan tersebut
Lalu gosok gigi secara menyeluruh selama 2 menit lalu kumur-kumur
Dianjurkan tetap menyikat gigi menggunakan pasta gigi antibakteri setelah menggunakan baking soda
Baking soda dengan pasta gigi
Pasta gigi pada umumnya untuk membersihkan gigi, tetapi dengan mencampurkan pasta gigi dan garam akan meningkatkan efek pemutihnya, berikut caranya.
Campurkan garam dengan pasta yang biasa kamu pakai aduk hingga merata
Oleskan campuran tersebut ke sikat gigi kamu
Gosok lah gigi secara menyeluruh, jika sudah berkumur-kumur
Cara tersebut terbilang efektif tetapi bukan berarti tidak ada efek sampingnya karena baking soda bersifat abrasi yang bisa menyebabkan lapisan gigi terkikis mengakibatkan gigi lebih sensitif dan meningkatkan resiko gigi berlubang jika digunakan terlalu berlebihan. Untuk itu lebih baik menghindari membersihkan karang gigi menggunakan baking soda.
Sebaiknya jika kamu ingin membersihkan karang gigi lebih baik konsultasi ke dokter gigi nantinya dokter akan melakukan prosedur Scaling gigi biasanya sebelum scaling dokter akan memberitahu kamu cara merawat gigi dan memberikan solusi untuk mencegah karang gigi muncul kembali.
Terkadang memiliki gigi putih menjadi hal yang diinginkan banyak orang dan tak jarang orang akan melakukan cara apapun agar giginya bisa putih. Termasuk cara memutihkan gigi dengan garam yang pernah beredar di masyarakat, katanya menyikat gigi dengan mencampurkan pasta gigi dan garam dapat membuat gigi putih. Apakah cara itu ampuh untuk memutihkan gigi? Yuk simak penjelasannya
Cara Memutihkan gigi menggunakan Garam
Terkadang juga orang akan mencampur garam dengan bahan lainnya seperti perasan air lemon untuk memutihkan giginya. Cara ini terbilang terbilang efektif tetapi berbahaya jika dilakukan terlalu berlebihan. Karena lemon bersifat asam dan memiliki pH sekitar 2-3, enamel juga akan mudah terkikis jika terkena bahan makanan pH dibawah 5.5.
Garam juga mempunyai sifat abrasif yang dapat menghilangkan stain pada gigi. Akan tetapi, memiliki efek jangka panjang yang bisa merugikan sebab garam memiliki kemampuan untuk mengikis, menghancurkan keseluruhan email, bisa membuat gigi sensitif ,dan bisa menghilangkan warna alami pada gigi. Tetapi garam sangat bagus untuk mencegah iritasi dan infeksi ringan pada gusi dan mulut.
Penyebab Gigi Bisa Kuning
Gigi bisa kuning karena kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang yang tanpa mereka sadari giginya sudah kuning, berikut kebiasaan yang bisa menyebabkan gigi terlihat kuning.
Terlalu sering mengkonsumsi teh dan kopi
Jarang menggosok gigi
Terlalu banyak makan permen
Suka mengkonsumsi minuman yang berkarbonasi atau bersuplemen
Cara Memutihkan Gigi Yang Bisa dilakukan Dirumah
Jika kamu ingin memutihkan gigi sebaiknya jangan menggunakan garam karena itu bukan solusinya untuk memutihkan gigi, berikut cara memutihkan gigi yang bisa kamu lakukan dirumah.
Rutin sikat gigi minimal 2 kali dalam sehari.
Bersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss atau benang gigi minimal sekali sehari
Mengurangi mengkonsumsi makanan yang bisa menodai gigi ,seperti kopi dan teh
Berhenti merokok
Tetapi sebaiknya garam tidak digunakan untuk memutihkan gigi. Karena campuran pasta gigi dan garam akan mengikis lapisan pada gigi secara perlahan, mengakibatkan abrasi pada gigi. Jika kamu ingin memutihkan gigi sebaiknya langsung saja berkonsultasi ke dokter gigi, karena dokter gigi sudah menyiapkan bahan-bahan yang tepat untuk memutihkan gigi. Jika kamu tertarik untuk memutihkan gigi, kamu bisa konsultasi secara gratis di Sweet Treats Dental Clinic.