Indikasi Gigi Palsu
Seseorang biasanya memasang gigi palsu karena kehilangan gigi tetapnya. Gigi tetap bisa hilang atau lepas dari gusi akibat berbagai hal, terutama karena penyakit gigi dan gusi. Gusi dapat terkena penyakit akibat bakteri yang terkumpul di permukaan gigi dan menyebabkan plak. Bakteri yang terdapat pada plak gigi dapat melemahkan ikatan gigi dengan gusi, sehingga gigi akan mudah lepas dari gusi. Gusi juga dapat melemah akibat pembusukan gigi berlubang. Gigi yang berlubang biasanya akan ditambal menggunakan tambalan khusus. Akan tetapi seiring bertambahnya usia, tambalan ini akan melemah dan terlepas, sehingga dapat memicu pembusukan gigi. Berbagai kondisi tersebut menyebabkan gigi lebih mudah lepas dari gusi, terutama pada lansia. Hal ini yang mengakibatkan pengguna gigi palsu umumnya adalah para lansia.
Jenis - Jenis Gigi Palsu
Secara umum, ada dua pengelompokan besar untuk jenis gigi palsu, yaitu gigi tiruan lepasan dan gigi tiruan permanen, berikut ini kedua jenis yang perlu kamu ketahui. Lalu, kedua jenis tersebut kembali bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Secara bentuk, gigi palsu dapat dibagi menjadi dua, yaitu gigi palsu sebagian dan gigi palsu lengkap. Gigi palsu sebagian digunakan untuk mengganti satu atau beberapa gigi yang lepas, tidak seluruhnya. Sedangkan gigi palsu lengkap digunakan untuk mengganti seluruh gigi yang hilang, baik gigi atas maupun gigi bawah. Dokter gigi biasanya akan menggunakan kawat khusus untuk menghubungkan beberapa gigi palsu yang dipasang. Berikut ini jenis gigi tiruan lepasan yang bisa kamu pilih:
Gigi Tiruan Lepasan Sebagian
Untuk gigi tiruan lepasan sebagian, terbagi lagi menjadi 2 jenis berdasarkan bahannya. Yaitu ada yang berbahan acrylic dan juga berbahan lentur. Berikut penjelasannya:
Gigi Tiruan Lepasan Sebagian Berbahan Acrylic
Gigi palsu sebagian berbahan acrylic adalah gigi palsu yang dipasang, apabila gigi yang hilang hanya satu atau beberapa saja. Gigi palsu sebagian ini memang terbuat dari bahan akrilik yang biasanya disertai kawat untuk menyambungkan gigi palsu dengan gigi-gigi yang masih tersisa di rahang.
Gigi Tiruan Lepasan Berbahan Lentur
Gigi palsu jenis ini bentuknya hampir sama dengan gigi palsu berbahan akrilik. Hanya saja, dengan bahan yang lebih lentur, tidak dibutuhkan kawat, agar alat ini bisa menempel di gusi. Gigi tiruan ini lebih tipis, dan warnanya pun lebih mudah untuk disesuaikan dengan warna gusi. Sehingga, gigi tiruan jenis ini, secara estetis akan terlihat lebih baik, dibandingkan dengan gigi palsu dari akrilik.
Gigi Tiruan Permanen
Nah kalau tadi adalah jenis gigi palsu lepasan atau non-permanen, sekarang ini dia jenis-jenis gigi palsu permanen yang bisa Sweet Tooth’s pilih:
Gigi tiruan implan (dental implant)
Pada implan, gigi tiruan akan dipasang di sekrup implan yang sudah ditanamkan di dalam tulang rahang, melalui prosedur operasi. Implan bisa digunakan untuk mengganti satu gigi atau semua gigi yang hilang
Gigi tiruan jembatan (dental bridge)
Jenis gigi palsu ini sering juga disebut sebagai gigi tiruan cekat (GTC). GTC masuk ke dalam gigi palsu permanen karena akan direkatkan secara permanen pada gigi-gigi di sebelahnya. Sebagai contoh, jika ada satu gigi geraham Sweet Tooth’s yang hilang dan ingin diganti gigi tiruan jembatan, maka gigi palsu jenis ini akan berbentuk tiga gigi berjejer. Satu gigi di tengah akan berbentuk gigi utuh, sebagai pengganti gigi geraham yang hilang. Sementara itu, dua gigi di sampingnya digunakan untuk direkatkan secara permanen dengan gigi-gigi di sebelah gigi geraham yang hilang.
Tahapan Pemasangan Gigi Palsu
Umumnya, dibutuhkan waktu dua hingga tiga minggu sebelum gigi tiruan bisa benar-benar dipasang di rongga mulut. Proses pemasangan gigi tiruan akan berbeda, tergantung dari jenisnya ya Sweet Tooth’s. Untuk gigi tiruan lepasan, berikut ini tahapan yang perlu dilalui, sebelum alat tersebut bisa dipasang:
Pemeriksaan rongga mulut secara menyeluruh oleh dokter gigi.
Pengambilan foto rontgen untuk melihat posisi gigi dan tulang secara lebih detail.
Jika masih terdapat sisa akar gigi, maka harus dicabut terlebih dahulu.
Setelah rahang bersih, pencetakan gigi dilakukan menggunakan bahan khusus.
Pembuatan gigi palsu di laboratorium menggunakan cetakan gigi yang telah dibuat.
Pemasangan gigi palsu oleh dokter gigi.
Sementara itu, untuk gigi tiruan jembatan, proses yang dilalui hampir sama. Namun pada pemasangan alat jenis ini, diperlukan pengurangan lapisan gigi-gigi yang akan digunakan sebagai tumpuan gigi palsu menggunakan bur.
Kalau untuk proses implan gigi kamu diwajibkan untuk rontgen CT scan, dan/atau panoramic. Biasanya pertama dokter akan menyuntikkan anestesi kepada pasien. Kemudian, akan melakukan proses pengeboran pada lokasi gusi yang akan dipasangi implan gigi. Barulah setelah itu pemasangan implan gigi dilakukan.
Harga Pemasangan Gigi Palsu Berdasarkan Jenisnya
Harga pemasangan gigi tiruan akan berbeda, tergantung dari jenisnya. Jenis gigi palsu lepasan berbahan akrilik, adalah gigi tiruan dengan harga yang paling murah, dibandingkan dengan jenis lainnya. Semakin banyak gigi ompong atau gigi yang hilang, harga gigi tiruan juga akan semakin mahal. Gigi tiruan jembatan biasanya harganya lebih murah, dibandingkan dengan gigi tiruan implan. Implan adalah jenis gigi tiruan yang membutuhkan biaya paling banyak untuk pemasangannya. Sebaiknya Sweet Tooth’s konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk didiagnosa treatment apa yang tepat untuk kamu. Tenang, konsultasi di Sweet Treats GRATIS ya Sweet Tooth’s!
Mungkin masih asing di telinga kalian apa itu Perawatan Saluran Akar, bener ga Sweet Tooth’s? Perawatan saluran akar gigi (juga disebut root canal treatment) adalah prosedur bedah kecil yang dilakukan saat infeksi penyebab pembusukan sudah terlanjur membunuh gigi. Selama perawatan saluran akar gigi, dokter gigi biasanya akan mengangkat pulpa dan serabut saraf yang terinfeksi dari pusat gigi dan mengisi rongga pulpa. Prosedur ini dapat mencegah infeksi di pulpa semakin menyebar ke gigi lainnya.
Apakah Perawatan Saluran Akar Gigi Terasa Sakit?
Perawatan saluran akar gigi mungkin terdengar agak mengerikan buat kamu. Namun, jangan khawatir dulu, karena perawatan jenis ini justru bisa meredakan rasa sakit akibat infeksi atau peradangan pada gigi kalian Sweet Tooth’s! Biasanya dokter akan memberikan Sweet Tooth’s bius lokal, sehingga kamu tidak merasakan nyeri sama sekali. Namun beberapa hari setelah perawatan, gigi kemungkinan akan terasa lebih sensitif. Untuk meredakan rasa tidak nyaman tersebut, dokter mungkin akan memberikan obat pereda nyeri untuk dikonsumsi selama masa pemulihan.
Kondisi Yang Memerlukan Perawatan Saluran Akar
Umumnya perawatan saluran akar gigi dilakukan untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh peradangan atau infeksi pada pulpa. Hal ini bisa terjadi akibat gigi berlubang atau cedera pada gigi yang disertai dengan kondisi mulut yang kotor.
Adapun beberapa gejala yang menandakan infeksi pulpa adalah:
Gigi terasa sakit saat terkena makanan atau minuman, khususnya yang dingin atau terlalu panas
Gigi terasa sakit saat menggigit atau mengunyah
Gigi terasa longgar atau goyang
Rasa sakit karena makanan bisa berlanjut, meski makanan atau minuman tersebut sudah tidak dikonsumsi. Selain itu, rasa sakit juga bisa timbul sewaktu-waktu, misalnya tengah malam, dan umumnya diikuti dengan sakit kepala.
Jika Sweet Tooth’s merasakan gejala-gejala tersebut, kemungkinan besar perawatan saluran akar gigi perlu dilakukan. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk menghindari terjadinya komplikasi, seperti abses gigi dan penyebaran infeksi hingga ke tulang rahang dan jaringan lunak di wajah dan leher.
Prosedur Perawatan Saluran Akar
Sebelum melakukan perawatan saluran akar gigi, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan gigi secara langsung melalui foto Rontgen gigi guna mengetahui kondisi pulpa dan seberapa besar infeksi atau peradangan yang terjadi.
Berikut ini adalah langkah-langkah perawatan saluran akar gigi yang dilakukan dokter gigi:
Memberikan bius lokal agar kamu tetap nyaman selama tindakan dilakukan.
Menempatkan pelindung karet (rubber/dental dam) di atas gigi yang akan dirawat agar gigi tetap bersih serta terhindar dari air liur dan kontaminasi.
Membuat bukaan di bagian atas gigi yang sakit untuk menjangkau saluran akar.
Membersihkan saluran akar gigi dan jaringan sekitar yang terinfeksi menggunakan alat yang sangat kecil dan larutan khusus dan membentuk ruang untuk diisi tambalan sementara.
Dalam 1 minggu, dokter akan memeriksa kembali apakah masih terdapat infeksi. Jika masih, akan diberikan pengobatan untuk mengatasi infeksi tersebut. Namun jika tidak, perawatan bisa dilanjutkan dengan tambal gigi yang permanen atau pemasangan crown gigi.
Pasca Perawatan Saluran Akar
Setelah perawatan selesai, mungkin kamu tidak akan mengetahui bedanya. Namun, sangat esensial untuk merawat gigi yang telah dirawat tersebut terlebih gigi memang salah satu bagian penting dalam keseharian kita kan, Sweet Tooth’s? Kamu bisa Terapkan kebiasaan-kebiasaan berikut ini untuk merawat gigi kamu agar tidak terjadi lagi masalah yang sama:
Sikat gigi kamu selama 2 menit di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Pada hari-hari setelah Perawatan Saluran Akar, gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan pasta gigi untuk gigi sensitif yang juga membantu meredakan nyeri gigi.
Gunakan benang gigi setiap hari. Berkumur dengan mouthwash jika diperlukan.
Bersihkan gigi setiap 6 bulan sekali di dokter gigi.
Mintalah x-ray gigi untuk mengetahui seberapa jauh tulang sudah sembuh dan untuk memastikan gigi tidak terinfeksi lagi.
Perawatan saluran akar gigi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan gigi Sweet Tooth’s. Apabila kamu mengalami gejala infeksi pada pulpa seperti yang dipaparkan di atas, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter gigi.
Dengan perawatan saluran akar yang sedini mungkin, nyeri pada gigi yang sangat mengganggu bisa segera hilang dan komplikasi pun bisa tercegah. Setelah itu, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan rutin memeriksakan gigi setiap enam bulan sekali, ya.
Cabut gigi mungkin jadi hal yang bikin kita jadi harap-harap cemas untuk melakukannya, bukan begitu Sweet Tooth’s? Namun ternyata di sisi lain, prosedur ini dianggap sebagai jalan paling praktis ketika sakit gigi menyerang. Padahal, cabut gigi sebenarnya hanya akan dilakukan apabila perawatan lainnya sudah tidak memungkinkan ya. Kasus pencabutan gigi bagi anak-anak biasa dilakukan pada gigi susu, sementara orang dewasa cabut gigi akan disarankan jika muncul masalah seperti gigi rusak, pembusukan dan infeksi. Namun, tidak sembarang orang dapat melakukan cabut gigi, ada prosedur medis yang perlu dilengkapi. Yuk kita cari tahu, Sweet Tooth’s!
Indikasi Gigi Yang Harus Dicabut
Beberapa kondisi gigi yang umumnya harus dicabut adalah:
Gigi berlubang yang tidak bisa lagi ditambal.
Gigi goyang disertai infeksi / abses gigi.
Posisi gigi yang tidak normal, bisa menumpuk, tidak rata atau miring dan menyebabkan luka ke jaringan pipi.
Infeksi gigi.
Gigi yang berada di garis patah tulang rahang karena kecelakaan
Gigi susu yang sudah seharusnya tanggal
Persiapan Pencabutan Gigi
Sebelum prosedur cabut gigi dimulai, biasanya dentist akan bertanya mengenai kesehatan Sweet Tooth’s secara keseluruhan. Dokter akan mengevaluasi tanda vital tubuh, mulai dari tekanan darah, detak jantung, laju pernapasan, hingga suhu tubuh. Selain itu, dokter juga akan menanyakan mengenai riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita. Komunikasikan dengan dokter kalau Sweet Tooth’s memiliki salah satu riwayat penyakit di bawah ini ya:
Penyakit jantung
Penyakit hati
Penyakit tiroid
Gangguan ginjal
Hipertensi
Kelainan sistem imun
Kelainan pembekuan darah atau hemofilia
HIV/AIDS
Untuk ibu hamil trimester pertama sebaiknya menunda cabut gigi hingga kandungan memasuki trimester kedua. Sementara itu untuk ibu hamil trimester ketiga, cabut gigi sebaiknya ditunda hingga setelah melahirkan. Selanjutnya, dokter akan memastikan kondisi pasien siap untuk menjalani cabut gigi. Pasien akan diberikan antibiotik sesaat sebelum cabut gigi jika pasien menderita infeksi, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau jika prosedur cabut gigi diprediksi akan berlangsung lama. Jika pasien gelisah sebelum tindakan, dokter dapat memberikan obat penenang. Jika gigi yang dicabut lebih dari satu, atau terjadi impaksi gigi, dokter bisa memberikan bius total agar pasien tertidur selama tindakan.
Tindakan Saat Cabut Gigi
Terdapat dua proses yang biasa dilakukan yakni dengan cara sederhana atau pembedahan. Pemilihan ini tergantung dari masalah yang terjadi pada gigi.
Berikut penjelasan perbedaan prosedur sederhana dan prosedur dengan pembedahan.
Pencabutan Gigi Sederhana: Di sini biasanya pasien hanya akan diberikan anestesi lokal, yang membuat area sekitar gigi menjadi kebal atau mati rasa. Dengan begitu pasien tidak akan merasakan sakit, namun hanya merasakan gerakan saat pencabutan. Kemudian dokter akan mencabut gigi menggunakan alat elevator dan forsep
Pencabutan Gigi dengan Pembedahan: Umumnya pasien akan diberikan anestesi, bisa anestesi lokal dan juga anestesi intravena. Anestesi akan membuat pasien rileks selama proses berjalan. Jenis anestesi juga berbeda, bisa menggunakan anestesi umum untuk kondisi tertentu. Setelah anestesi bekerja, dokter akan memulai pembedahan dengan membuat sayatan pada gusi. Dalam proses ini, dokter bisa saja memotong gigi sebelum akhirnya mencabutnya.
Setelah Cabut Gigi
Pasien bisa langsung pulang setelah cabut gigi, dan melakukan perawatan di rumah. Proses pemulihan umumnya membutuhkan beberapa hari. Untuk membantu proses pemulihan, pasien disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:
Kompres dengan es di bagian luar area yang dicabut. Ini untuk mengurangi terjadinya pembengkakkan.
Setelah 24 jam kumur atau bilas mulut dengan larutan air garam dan air hangat.
Jangan minum dari sedotan selama 24 jam pertama.
Jangan merokok, karena akan menghambat penyembuhan.
Gunakan bantal saat berbaring. Karena berbaring dengan kondisi rata akan menimbulkan atau memperpanjang perdarahan.
Hindari menyikat gigi pada area bekas pencabutan.
Makan makanan lunak seperti puding atau yogurt.
Lubang bekas pencabutan gigi umumnya akan sembuh dalam 1-2 minggu. Namun, butuh waktu lebih lama bagi tulang dan jaringan di sekitar gigi untuk sembuh. Sweet Tooth’s jangan ragu untuk hubungi dokter jika sakit gigi pasca pencabutan masih berlanjut ya.
Halo Sweet Tooth’s! Selain cabut gigi, kamu pasti tidak asing dengan treatment tambal gigi kan? Karena memang kebanyakan masalah gigi orang Indonesia adalah gigi berlubang, dan treatment yang bisa dilakukan salah satunya adalah tambal gigi. Eits, tapi ada banyak yang perlu kamu tahu soal tambal gigi ini. Ada apa aja? Simak yuk!
Indikasi Gigi Yang Harus Dilakukan Penambalan
Ada berapa kondisi gigi yang perlu ditambal, yaitu:
Gigi berlubang
Gigi patah
Mengalami kerusakan jaringan keras gigi seperti atrisi dan abfraksi
Gigi menjalani perawatan saluran akar
Pada orang dengan risiko gigi berlubang yang besar, penambalan dianjurkan untuk menutupi ceruk gigi di gigi geraham (pit fissure sealant)
Bahaya Dari Gigi Yang Dibiarkan Bolong atau Rusak
Lubang di gigi itu bersifat tidak bisa kembali lagi bentuknya seperti gigi semula. Jika tidak ditambal, kerusakan gigi akan bertambah parah dan semakin luas, bahkan lubangnya bisa bertambah dalam.
Apabila lubang mencapai saraf gigi, ini akan menimbulkan rasa sakit. Tak jarang, kalau sudah begini, kerusakan gigi tidak bisa lagi ditangani dengan cara tambal gigi biasa. Anda harus melakukan perawatan saraf gigi atau nama lainnya perawatan saluran akar atau PSA.
Jenis-Jenis Penambalan Gigi
1. Tambalan Langsung
Tambalan Langsung terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu Amalgam, Resin Komposit, dan Glass Ionomer Cement (GIC). Kita cari tahu yuk!
Resin Komposit: Resin komposit adalah bahan tambal gigi yang biasanya mengeras dengan cara disinar. Jenis ini juga disebut dengan tambal sinar atau tambal laser. Keuntungan tambalan ini adalah bersifat estetik, yaitu warnanya bisa bermacam-macam sehingga bisa disesuaikan dengan warna asli gigi sehingga sering digunakan untuk tambal gigi depan. Resin komposit juga cukup kuat dan mudah dibentuk.
Glass Ionomer Cement: Glass ionomer cement (GIC) atau semen ionomer kaca ini merupakan tambalan langsung berwarna putih dan memiliki keuntungan dapat melepaskan fluoride ke dalam gigi sehingga dapat mencegah gigi berlubang kembali. Walaupun berwarna putih, tambalan GIC ini tidak bisa menampilkan warna yang terlalu sama dengan gigi. Kekurangannya tambalan ini lebih tidak tahan lama dibanding 2 jenis tambalan di atas sebelumnya/ Tambal gigi langsung biasanya dilakukan untuk kerusakan gigi yang belum terlalu besar. Tambalan gigi langsung ini juga bersifat permanen. Namun, tambalan permanen ini tidak selamanya bertahan dalam mulut. Menurut penelitian, rata-rata ketahanan tambalan amalgam adalah 20 tahun, resin komposit 10 tahun, dan GIC kurang lebih 5 tahun.
2. Tambalan Tidak Langsung
Tambalan jenis ini tidak bisa langsung jadi ya Sweet Tooth’s, karena tambalan ini akan dibuat di laboratorium. Biasanya dilakukan untuk gigi yang kerusakannya sudah luas sehingga tidak kuat jika ditambal langsung. Tambalan tidak langsung ini bisa menutupi seluruh atau hanya sebagian permukaan gigi dan bahan yang digunakan biasanya terbuat dari logam, porselen, atau kombinasi keduanya. Jenis dan bahan yang tepat akan berbeda tergantung kasus dan harus dikonsultasikan dengan dokter gigi
Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Sesudah Penambalan Gigi
Setelah prosedur penambalan gigi selesai, dokter gigi akan mengajarkan cara merawat tambalan gigi dan mencegah pembusukan yang mungkin terjadi pada gigi yang ditambal atau gigi lain di sekitarnya. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan Sweet Tooth’s setelah tambal gigi antara lain,
Sikat gigi 2 kali sehari pagi dan sebelum tidurHindari menyikat gigi terlalu keras
Jaga kebersihan mulut agar tidak terbentuk lubang baru
Segera ke dokter gigi apabila Sweet Tooth’s memiliki kondisi tambal gigi berikut ini:
Berubah warna
Jumlah tambalan berkurang
Gigi Patah
Mulai suka terselip makanan
Mulai timbul rasa ngilu saat makan atau minum yang dingin, panas, atau biasa saja
Selain itu dokter biasanya menyarankan beberapa hal yang harus dihindari tiap kali Sweet Tooth’s selesai melakukan treatment penambalan gigi ini, antara lain:
Hindari menggigit terlalu keras dan menggigit makan lengket kurang lebih 2 hari setelah gigi ditambal
Hindari memainkan tambalan dengan lidah atau dicungkil dengan tusuk gigi
Untuk tambalan jenis GIC, hindari makan dan berkumur minimal 1 jam setelah penambalan. Biasanya dokter akan memperingati hal ini, dan keesokan harinya, dokter gigi akan melakukan pemolesan pada gigi Anda yang ditambal.
Nah, sampai di sini semoga bisa mencerahkan Sweet Tooth’s yang ingin melakukan treatment tambal gigi. Jangan ragu untuk tanyakan langsung ke dokter gigi jika kamu punya masalah gigi berlubang dan lainnya ya Sweet Tooth’s!
Halo Sweet Tooth’s! Pasti kalian sudah tidak asing dengan kata Scaling kan? Perawatan standar yang sering banget kalian temui untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di dokter gigi. Walau terlihat seperti biasa-biasa aja, Scaling itu penting untuk kita lakukan rutin loh dengan minimal 2x dalam satu tahun ke dokter gigi
Lalu apa sih Scaling itu?
Scaling gigi adalah prosedur yang dilakukan untuk membersihkan dan menghilangkan plak dan karang pada gigi. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur perawatan gigi yang paling umum dilakukan. Plak adalah lapisan tipis berwarna kuning atau putih yang menempel pada gigi. Biasanya Plak terbentuk ketika bakteri bercampur dengan sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut Sweet Tooth’s, terutama makanan yang mengandung gula dan tepung. Plak yang dibiarkan hingga mengeras dan bercampur dengan air liur akan memicu terbentuknya karang gigi . Plak dan karang gigi ini mengandung bakteri dan jika tidak dibersihkan secara rutin, dapat menyebabkan periodontitis, kerusakan gigi, atau bahkan hilangnya gigi.
Terus apa sih manfaat Scaling?
Selain untuk membersihkan plak dan karang gigi, scaling gigi juga bermanfaat untuk:
Mencegah penyakit periodontitis.
Mengurangi asam dan enzim berlebih yang diproduksi oleh bakteri di dalam mulut yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Mengurangi risiko perdarahan atau pembengkakan jaringan akibat dari respons imun tubuh terhadap bakteri pada plak.
Memelihara kesehatan gigi dan tulang gigi.
Siapa saja yang terindikasi harus lakukan Scaling?
Karang gigi umumnya dapat muncul pada setiap orang, baik anak-anak maupun dewasa. Sebelum plak dan karang gigi semakin memburuk dan menyebabkan penyakit periodontitis, pasien sebaiknya melakukan pemeriksaan plak dan karang gigi secara rutin dua kali dalam setahun. Namun ada beberapa orang yang mendapatkan perhatian khusus untuk melakukan scaling, diantaranya yaitu:
Orang yang hobi minum teh atau kopi
Perokok berat
Sering mengkonsumsi makanan manis seperti permen, cokelat, atau kue
Tidak membersihkan gigi secara rutin
Prosedur Scaling
Sebelum melakukan scaling, ada beberapa prosedur scaling gigi yang harus Sweet Tooth’s perhatikan, antara lain:
Pemeriksaan riwayat kesehatan. Sebelum kamu menjalani scaling gigi, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat alergi atau riwayat penyakit yang dimiliki. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah berbagai risiko yang mungkin terjadi.
Pemeriksaan kondisi gigi dan mulut. Selanjutnya, dokter akan memeriksa dan mengidentifikasi lokasi plak dan tartar dengan cermin kecil khusus.
Dokter mulai melakukan proses pembersihan karang gigi dengan menggunakan alat pengikis dengan gelombang ultrasonik yang dapat mengeluarkan getaran dan menghilangkan plak dan karang gigi.
Scaling gigi dapat selesai dalam satu kunjungan yang berlangsung 30-60 menit, tergantung kondisi dan jumlah plak serta kondisi karang gigi kamu
Bagaimana? Ternyata selain untuk membersihkan karang gigi, scaling ini punya banyak banget manfaat kan Sweet Tooth’s! Jadi, sampai kapan kamu mau menunda scaling? Yuk ke Sweet Treats untuk konsultasikan masalah gigi kamu, ingat ya mencegah lebih baik dari pada mengobati kan?